Rabu, 16 Februari 2011

Pertumbuhan agama Islam semakin pesat di Dunia

Saat ini islam tumbuh begitu pesat.
Mohon maaf sebelumnya, saya berbagi artikel ini:
Islam tumbuh sangat pesat.
Islam bukan hanya merupakan agama yang bertumbuh semakin cepat di dunia, tetapi
juga di Amerika Serikat, Kanada, dan Eropa. Tingkat pertumbuhan tahunan di AS mendekati 4 persen. Akan tetapi
terdapat alasan kuat untuk meyakini bahwa pertumbuhan itu meningkat menjadi 8
persen dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir. Sebelum 2001, kebanyakan
laporan secara kasar menunjukkan 25.000 orang memeluk Islam per tahunnya. Hal
ini tidak terdengar begitu banyak. Akan tetapi laporan tahunan ini, menurut
beberapa imam Muslim Amerika, telah meningkat empat kali lipat sejak peristiwa
11 September. Sejak 11 September, jumlah penduduk Amerika yang memeluk Islam
melejit tinggi.
Hanya satu bulan sejak peristiwa World Trade Center, laporan mengalir
dari berbagai masjid di seluruh Amerika. Ala Bayumi, Direktur Urusan Arab di
Council for American Islamic Relations (CAIR) pada tanggal 11 November 2001,
kepada sebuah koran harian London, Al-Hayat, mengatakan hal ini:
”Masyarakat non-Muslim Amerika sekarang tertarik untuk memahami Islam. Ada
banyak tanda-tandanya….Perpustakaan kehabisan buku-buku mengenai
Islam….Terjemahan Qur’an dalam bahasa Inggris menempati urutan pertama
best-seller Amerika…..Sejak 11 September masyarakat Amerika mulai menunjukkan
kesediaan untuk memeluk Islam….Ribuan non-Muslim Amerika yang menanggapi
undangan untuk mengunjungi masjid-masjid, seperti gelombang laut yang terus-menerus
menerjang pantai.
Sejak 50 tahun yang lalu, perubahan agama tidak berkurang, dan jumlahnya tidak
berkurang, tapi tanpa diperkirakan, sehari setelah peristiwa 11 September.
Ibaratnya hari ke-11 yang telah berlalu sama seperti 11 tahun dalam sejarah
ketika orang-orang mulai memeluk agama baru yang mengajarkan iman kepada Allah.
Dalam sebuah artikel di sebuah koran Inggris, The Times of London, pada tanggal 7 Januari 2002, hanya 4 bulan
sejak 11 September, kita bisa membaca:
Ada bukti yang memperlihatkan semakin banyak orang memeluk Islam sejak 11
September 2001, bukan hanya di Inggris, tetapi di seluruh Eropa dan Amerika.
Sebuah pusat Islam di Belanda melaporkan peningkatan 10 kali lipat, sementara
New Muslim Project, yang bertempat di Leicester (England), dan dikelola oleh
seorang mantan ibu rumah tangga Roma Katolik Irlandia, melaporkan “Pemeluk baru
terus-menerus mengalir”.
Joel Richardson seorang penulis buku “Anti
Chirst, Islam Awaited Messiah
” (buku yang isinya semua menghujat tentang
islam) mengakui sendiri bahwa, ketika
buku ini saya tulis pada akhir 2004, saya bertanya kepada seorang kenalan
Muslim tentang berapa banyak orang Amerika yang ia telah saksikan menjadi
Islam. Dia menjelaskan bahwa secara pribadi setidaknya ia telah menghadiri 100
upacara memeluk Islam pada tahun lalu saja. Saya menanyakan berlusin-lusin
Muslim Amerika lainnya, apakah mereka sedang menyaksikan peningkatan yang
dramatis sejak 11 September; dan setiap kali jawabannya adalah “ya” dan “ya”.
Untuk berbagai alasan, data resmi yang lebih baru sulit didapatkan dan
dianalisis. Pertama-tama, sangat sedikit studi komprehensif yang dilakukan
sejak 11 September. Kebanyakan penelitian dilakukan sebelum tahun 2001. Selain
itu, sejak 11 September, banyak Muslim Amerika yang sangat segan memberikan informasi
kepada petugas pengumpul data yang datang ke masjid. Ada kecurigaan yang tersebar di antara
komunitas Muslim bahwa petugas pengumpul data mengumpulkan informasi untuk
United States Homeland Security Administration atau FBI. Kebanyakan orang yang
menjadi Muslim tidak ingin namanya dikenal. Tetapi secara pribadi, meskipun
bersifat anekdot, saya telah berbicara dengan banyak orang Amerika yang menjadi
Islam setelah 11 September.
Sisi lain yang lebih fenomenal adalah: lebih dari 80% pemeluk Islam Amerika
yang baru ini dibesarkan dalam gereja Kristen dan kaum intelektual. Jika ada
pendapat bahwa tingkat perubahan agama lebih besar dari yang dilaporkan, bahwa
yang digambarkan di atas adalah benar, maka berarti sebanyak 60.000 orang-orang
Kristen yang dibesarkan di dalam rumah tangga Kristen, berpindah menjadi
pemeluk Islam setiap tahunnya. Saya memiliki seorang kenalan yang, meskipun
merupakan putera seorang pendeta dan dibesarkan dalam keluarga Kristen
tradisional yang saleh, tetapi kemudian ia memeluk Islam ketika tengah belajar
di sekolah tinggi. Ada banyak kesaksian para uskup dan pendeta, misionaris, mahasiswa teologia, dan
orang Kristen biasa yang menjadi Islam. Beberapa dari mereka bahkan
mendeskripsikan dirinya sebagai mantan “orang yang dipenuhi Roh Kudus. Jika
beberapa dari kita merasa keberatan, mengapa data statistik ini tidak diketahui
secara luas?. Ada beberapa jawaban sederhana atas pertanyaan ini. Salah satu alasan mengapa
terjadi kecenderungan seperti ini, karena kebanyakan Muslim Amerika terkonsentrasi
di pusat-pusat kota metropolitan. Misalnya, Metropolitan Chicago merupakan rumah bagi 350.000
Muslim. Metropolitan New York memiliki jumlah dua kali lipat, yaitu sebesar 700.000 Muslim.
Seorang pemegang otoritas Islam
memperkirakan bahwa pada tahun 2020 kebanyakan pusat-pusat urban Amerika akan
didominasi oleh Muslim. Namun seiring dengan semakin meningkatnya orang yang
mengganti agamanya, wajah orang yang menjadi Muslim juga mengalami perubahan.
Dalam waktu singkat setelah 11 September, National Public Radio melakukan acara
spesial tentang Islam dan orang-orang yang memeluk Islam setelah 11
September: Salah satu topik penting
(dalam penyiaran NPD) adalah wawancara dengan beberapa wanita muda di
universitas-universitas Amerika yang baru saja memeluk Islam melalui Islamic
Society di Boston, misalnya di Harvard. Mereka membicarakan kekuatan dan
kebesaran Islam, pengangkatan harkat wanita dalam Islam, dan mengenai alasan
mengapa mereka memeluk Islam. Progam itu disiarkan selama beberapa kali di seluruh
Amerika.
Dari sebuah artikel di The New York Times pada tanggal 22 Oktober 2001, kita
baca sebagian cerita Jim Haking:
Sembilan tahun lalu, Jim Hacking mengikuti pelatihan untuk menjadi pastor
Jesuit. Sekarang, dia adalah seorang pengacara Angkatan Laut di St. Louis.
Bulan lalu ia menghabiskan waktu untuk menjelaskan Islam dalam dialog antar
agama. Ia mengucapkan kalimat syahadat pada tanggal 6 Juni 1998. “Hal yang saya
yakini adalah bahwa hanya ada satu Allah, tidak ada yang menyamaiNya, dia tidak
membutuhkan seorang putera untuk melakukan pekerjaan-pekerjaanNya,”.
Sebuah kesaksian yang mirip berasal dari seorang mantan Kristen sebagai
berikut:
Ketika masih seorang anak, Jennifer Harrell biasa beribadah di gereja dan
Sekolah Minggu. Ketika sekolah menengah, dia bergabung dalam tim baris-berbaris
dan berkencan dengan seorang pemain football. Setelah sekolah tinggi, dia
melayani di pelayanan kaum muda Metodis. Pada usia 23, dia menjadi orang tua
tunggal. Pada usia 26, dia menjadi seorang Muslim. “Saya besar di Plano dan melakukan segala
sesuatu yang saya pikir harus saya lakukan,” kata Harrell, 29, di Dallas. “Saya
pergi ke gereja. Saya menghadiri pesta-pesta. Akan tetapi saya tidak berpikir
tentang surga maupun neraka. Saya menerimanya begitu saja.” Akhirnya, dia
bekerja di bagian penjualan, di mana dia diperkenalkan tentang Islam oleh
rekan-rekan kerja yang beragama Muslim. Salah seorang dari mereka senang
melakukan debat agama, yang mendorong Harrell memikirkan kembali keyakinan
Kristennya. Dia mempelajari Alkitab, tetapi juga belajar Islam untuk dapat
mempertahankan kekristenannya dengan lebih baik. Bahkan, ia merasa terganggu
dengan kenyataan bahwa Muslim berdoa sebanyak lima kali sehari, berpuasa, dan memberikan
sedekah sebagai bagian hidup. “Saya bukanlah tipe orang Kristen yang berdoa
setiap pagi,” katanya. Dia mengatakan kepercayaan Muslim akan Yesus lebih masuk
akal baginya karena mereka menghormati Dia sebagai seorang nabi, bukan Putera
Tuhan. “Ketika masih menjadi seorang Kristen, saya tidak pernah mengerti
mengapa Tuhan harus mati demi dosa-dosa saya,” ujar Harrell. “Maksudku, itu kan dosaku?” Sebelum
menjadi seorang Muslim, dia mengunjungi sebuah pusat pelayanan Kristen. Dia
berkata bahwa waktu itu ia bertanya mengapa orang Kristen makan daging babi,
mengapa wanita-wanita tidak menutup kepala mereka ketika berada di dalam
gereja, dan mengapa orang Kristen berkencan. “Saya ingin dia membela Alkitab,”
katanya. “Saya menyodorkan segala sesuatu yang saya lihat salah dalam tafsiran
Kristen.” Jawaban yang diberikan tidak memuaskan dirinya.
Ada seribu
cerita seperti cerita Jim Hacking dan Jennifer Harrell. Barangkali saya telah
membaca seratus cerita yang sama
Sebuah Pilihan Agama Monoteistik yang Lain
Di masa lampau, ketika masyarakat Barat memutuskan untuk mempercayai Tuhan
secara pribadi dan menjadikan keyakinan baru ini sebagai aspek utama dalam
kehidupan mereka, biasanya mereka telah menemukan ekspresi keyakinan mereka
dalam gereja Kristen. Seiring dengan penyebaran Islam di Barat, banyak orang menyadari
bahwa kekristenan bukanlah satu-satunya pilihan agama monotestik yang ada.
Sebuah Peringatan dari Inggris
Dalam buku terbaru David Pawson, Islam’s Challenge to Christians, Pawson
menyuarakan apa yang mungkin sekali merupakan nubuatan nabi, memberi
peringatan, bukan hanya bagi Inggris tetapi juga bagi gereja di seluruh dunia.
Pawson, seorang pemimpin gereja yang berpengalaman dan dihormati di Inggris
menceritakan pengalaman barunya ketika sedang mendengarkan pemegang otoritas
Islam terkenal, Patrick Sookhedo, saat memberikan kuliahnya. Bila seorang
pemimpin di bawah kualitas David Pawson membuat pernyataan di bawah ini, maka
mungkin sekali tidak akan diperhatikan, akan tetapi kita harus bersikap sangat
bijaksana terhadap apa yang telah dialami David:
Di tengah-tengah pembicaraannya, yang tidak diperkirakan sebelumnya dan tidak
berhubungan dengan isinya, tiba-tiba saya diliputi dengan apa yang disebut
sebagai, dugaan awal bahwa Islam akan mengambil alih negara ini (Inggris). Saya
masih ingat ketika saya duduk di situ sambil terpaku bahkan tergoncang. Kita
tidak hanya mendengarkan kuliah menarik mengenai sebuah agama dan budaya, yang
diyakini dan dipraktekkan oleh orang lain. Kita sedang mendengarkan masa depan
kita!
Menyeimbangkan Fakta
Inti dari bab ini bukanlah untuk memberi gambaran yang tidak seimbang. Perlu
diperhatikan bahwa di seluruh dunia, banyak sekali orang-orang Muslim yang
berpindah menjadi pemeluk Kristen. Baru-baru ini seorang Sheikh Muslim mengatakan
bahwa tahun lalu, di Afrika saja ada lebih dari 6 juta Muslim yang menjadi
Kristen. Akan tetapi hal ini tidak menghapus fakta bahwa pertumbuhan Islam jauh
lebih cepat dibandingkan Kekristenan, bukan hanya di Amerika, Kanada, Inggris,
dan Eropa, melainkan juga di seluruh dunia.
Populernya perubahan agama,
ditambah lagi dengan adanya kebingungan di antara orang-orang Kristen, akan
berperan di saat-saat seperti itu. Brother Andrew, pria yang menjadi sangat
terkenal karena menyelundupkan Alkitab ke negara-negara tirai besi, mengatakan
dalam buku Kristen modern, God’s Smuggler, pada awal tahun 1994 bahwa,
“Sementara Komunisme adalah untuk abad ke-20, maka Islam adalah untuk 100 tahun
kemudian.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar